Saturday, September 12, 2009

Speedy


Speedy Telkom Mengecewakan

Saya tertarik dengan program internet Speedy dari penawaran Telkom dan mendaftarkan diri menjadi pelanggan dengan disepakati modem dipasang tanggal 15 Agustus 2009. Namun, modem tidak dipasang dengan alasan tidak tersedia (informasi dari Bapak Sulaiman, yang menawarkan program Speedy). Saya mengajukan komplain ke Telkom 147 (tiket pengaduan: 2009S.0815.01622) dan diinformasikan bahwa komplain ditindaklanjuti 3 x 24 jam.

Modem baru dipasang tanggal 20 Agustus, tetapi belum bisa dimanfaatkan akses internet karena tagihan telepon saya belum dilunasi (informasi dari M Ichwan, teknisi yang memasang modem). Tanggal 21 Agustus 2009, saya melunasi tagihan telepon dan menginformasikan pelunasan untuk tujuan aktivasi Speedy. Namun, sampai malam hari koneksi Speedy belum juga berfungsi. Saya mengajukan komplain lagi melalui Telkom 147 (tiket pengaduan: 2009S.0821.00019).

Akhirnya, pada 23 Agustus melalui Telkom 147 mendapat konfirmasi bahwa saya tidak dapat menggunakan fasilitas Speedy karena sesuatu hal. Saya bisa menggunakannya jika ada pelanggan berhenti berlangganan Speedy, atau sampai Telkom mengganti port yang sudah penuh. Mengecewakan pelayanan Speedy Telkom.
NENDI APANDI
Permata Depok Sektor Mirah I, Depok, Jabar

Tigris dan Congo, Platform Baru Notebook dari AMD

Tigris dan Congo, Platform Baru Notebook dari AMD

Akhirnya AMD merilis juga platform notebook mainstream yang dirancang untuk meningkatkan kinerja aplikasi multimedia dan gaming 3D. Tigris – yang sudah diadopsi oleh 8 OEM (original equipment manufacturer) – mendukung full 1980p HD playback dan menawarkan penambahan usia batere sampai 25% (sekitar 55 menit) dibandingkan platform mobile AMD sebelumnya.

Selain itu, Tigris memungkinkan unduhan nirkabel berlangsung 62% lebih cepat, serta memfasilitasi kenaikan kecepatan sebesar 43% untuk konversi file iPhone.

“Platform notebook mainstream mengantarkan kinerja yang cepat, responsif pada Windows 7, bahkan ketika sedang menikmati detail mengagumkan dari audio dan video HD pada layar 17”, kata jubir AMD Bob Grim.

“Walaupun dirancang untuk mobilitas, platform ini menyajikan pengalaman PC yang penuh, dan berbeda dengan netbook, tidak mengorbankan opsi-opsi yang penting untuk gaming 3D dan aplikasi multimedia. Contoh, platform ini mendukung grafis DX10.1, bersama core ‘Stars’ 45nm yang menawarkan peningkatan kinerja media digital. Juga dapat memberikan kinerja yang 42% lebih baik ketika menggunakan aplikasi media digital."

Grim menambahkan, para engineer AMD telah mengembangkan sejumlah inovasi rendah daya untuk platform mainstream, termasuk dukungan PSI, kompresi frame buffer, dan reduksi dynamic backlight.

"Platform notebook mainstream memungkinkan batere lebih awet 25% dibandingkan platform mobile AMD sebelumnya. Kami mencapainya dengan meng-upgrade CPU dan chipset terintegrasi sehingga ada UVD power states, frekuensi IGP dan voltage scaling baru, maupun reduksi dynamic pixel dan display clock."

Perlu dicatat bahwa AMD juga mengungkap platform notebook ultratipis generasi kedua yang diberi nama kode Congo. Platform tipis ini menawarkan kinerja multi-core, grafis ATI Radeon HD3200, dual channel memory controller, prosesor low-profile BGA package dan 800MHz hyper-transport link.

Tolak Netbook, AMD Bidik UltraPortabel

Tolak Netbook, AMD Bidik UltraPortabel

AMD tidak berminat terjun ke arena netbook yang kian hari kian sarat merek. “Kita inginnya bermain di segmen ultraportabel dengan small form factor yang lebih baik daripada netbook tetapi harganya di antara netbook dan notebook. Beberapa model dari mitra kami sudah diluncurkan, seperti HP Pavilion dv2,” tutur Tan See Ghee (Technology Director South Asia, AMD Far East Ltd).

See Ghee kemudian memperlihatkan peta strategi AMD. Di kategori notebook, AMD membidik dua segmen: ultrathin dan notebook dengan daya rendah (low power). Segmen notebook ultratipis ditangani dengan prosesor AMD Athlon Neo (platformYukon danCongo). Plaftorm Congo dengan konsumsi daya 18W dan grafis ATI Radeon HD 3200 IGP dan software HyperSpace itu dijanjikan akan hadir pada kuartal ketiga tahun ini. Sementara itu Yukon yang single-core dengan prosesor AMD Athlon Neo 15 W dijanjikan akan meluncur awal tahun depan

Selain itu, AMD pun menyasar segmen desktop hemat energi, yang dijuluki All-in-One, dengan CPU 25W atau 65W.

AMD Pamerkan Prosesor Grafis Microsoft DirectX 11 Pertama

AMD Pamerkan Prosesor Grafis Microsoft DirectX 11 Pertama

Di ajang Computex Taipei, AMD terlihat berkibar kuat. Perusahaan ini baru saja mendemokan GPU DirectX (DX) 11-friendly resmi pertama di dunia. DX 11 sendiri akan dirilis sebelum awal tahun depan, sehingga belum banyak detail yang terungkap.

Dalam demo tersebut, AMD memperlihatkan sejumlah contoh aplikasi yang bekerja lebih cepat dan juga beberapa fitur game baru yang memanfaatkan prosesor grafis DX 11 pertama. Beberapa fitur DirectX 11 adalah tesselation, yang akan mengantarkan game berkinerja superior dengan kualitas lebih tinggi. Lainnya adalah computer shader, yang membantu Windows 7 berjalan lebih cepat di sejumlah aplikasi dan dalam cara yang benar-benar transparan bagi penggunanya. Konversi video untuk playback pada media player portabel, misalnya, bisa dilakukan secara drag and drop.

AMD berjanji akan menjadi produsen yang pertama menyajikan produk DirectX 11.

AMD Kenalkan Phenom II X2 550 Black Edition dan Athlon II X2 250

AMD Kenalkan Phenom II X2 550 Black Edition dan Athlon II X2 250

Bersorak gembiralah para penggemar AMD. Di ajang Computex yang dibuka hari ini, AMD akan memperkenalkan sepasang CPU barunya. Yang pertama adalah Athlon II X2 250 dual-core 45nm. Fiturnya, TDP sebesar 65 watt, dan dapat menurunkan konsumsi daya sampai 50% ketika menangani hanya tugas-tugas dasar.

CPU baru yang kedua adalah AMD Phenom II X250 Black Edition dua-core. Inilah AMD Phenom II dual-core pertama yang dibangun dari dasar untuk platform Dragon. Chip yang ditujukan pada para gamer dan tuner ini juga mendukung OverDrive 3.0 dan fitur-fitur canggih lainnya.

Sayang detail mengenai fitur-fitur canggih tersebut saat ini belum dipaparkan. Nah kita tunggu saja, apa saja kehebatan kedua CPU baru AMD ini.

AMD Dukung Notebook SuperTipis

AMD Dukung Notebook SuperTipis

Masih heran mengapa notebook supertipis jarang mengemaskan prosesor AMD? Itu dulu.

Hari ini AMD sudah mengumumkan platform-nya yang mendukung notebook supertipis bagi OEM dengan harga terjangkau. Platform yang dulu dikenal dengan nama kode Yukon ini didasarkan pada prosesor AMD Athlon Neo baru, grafis terintegrasi ATI Radeon X1250 dan grafis diskrit ATI Mobility Radeon HD 3410 opsional untuk mengantarkan hiburan HD sejati ke kategori baru PC yang tampil gaya.

Platform AMD ini muncul pertama kali pada notebook supertipis HP Pavilion dv2 Entertainment Notebook PC yang tebalnya kurang dari 1 inci dan bobotnya kurang dari 4 pound. HP Pavilion dv2 sendiri datang lengkap dengan layar LED BrightView 12,1”, keyboard yang nyaris full-zize, dan optical disc drive eksternal yang berkemampuan Blu-ray.

Sebelum ini, kata Chris Cloran (Corporate Vice President, Client Division, AMD), ada kompromi yang dikaitkan dengan memilih sebuah notebook yang sangat portabel, yang memaksa orang untuk memilih antara ultraportabel PC yang berkemampuan lengkap dengan harga sangat mahal atau mininotebook berkemampuan terbatas dengan harga murah.

Platform AMD untuk notebook supertipis ini memungkinkan konsumen untuk menikmati hiburan HD sejati dengan playback HD 1080p, image yang tajam dan warna-warna yang hidup. Platform ini juga mengantarkan pengalaman gaming dengan grafik 3D yang realistik, dimungkinkan oleh grafis ATI Mobility Radeon HD 3410 opsional. Adanya output digital seperti HDMI dan DVI menyebabkan konsumen dapat mengkoneksikan perangkat favoritnya untuk menikmati suasana home theater yang mencekam.

AMD Luncurkan Istanbul

AMD Luncurkan Istanbul


Ulang tahun keenam prosesor AMD Opteron baru saja digelar AMD di kampus Sunnyvale. Momen ini sekaligus dimanfaatkan AMD untuk mengumumkan beberapa hal.

Pertama, Juni mendatang AMD akan meluncurkan Opteron enam-inti yang bernama kode Istanbul. Kinerjanya disebutkan sampai 30% lebih baik dibandingkan Opteron empat-inti (quad-core).

Direct Connect Architecture 2.0 – dengan 12 inti, kemampuan memori dan I/O yang mendekati kinerja virtualisasi sesungguhnya, dan jajaran power bands dengan konsumsi listrik yang lebih rendah - juga diluncurkan AMD.

Pada tahun 2010, AMD berencana mengirimkan prosesor AMD Opteron 6000 series untuk server 2P dan 4P yang didesain untuk memenuhi kebutuhan pasar database yang menuntut komputasi dengan performa tinggi dan tervirtualisasi. 6000 series akan diluncurkan dengan menggunakan platform “Maranello” dengan socket G34 socket yang menggunakan prosesor berinti, 8 dan 12, “Magny-Cours”.

Pada tahun yang sama, 2010, juga akan diperkenalkan AMD Opteron 4000 series untuk server 1P dan 2P generasi selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan lingkungan cloud computing dan Web yang tervirtualisasi. 4000 series akan diluncurkan dengan socket C32 dan platform “San Marino” yang menggunakan prosesor “Lisbon” yang memiliki 4 dan 6 inti.

Tahun berikutnya, 2011, prosesor “Interlagos” yang memiliki 12- dan 16-core, berbasis inti “Bulldozer” dan diproduksi dengan menggunakan teknologi pemrosesan 32nm akan mulai dikapalkan dan juga akan didukung platform “Maranello”. Prosesor “Valencia” dengan 6 – 8 inti, juga diciptakan dengan menggunakan teknologi proses 32nm pada platform “San Marino”rencananya akan mulai dikapalkan pada 2011.

AMD Buktikan Dukungan Virtualisasi

AMD Buktikan Dukungan Virtualisasi

Minggu lalu, sebuah rekor baru telah ditorehkan Sun Microsystems untuk 8P, 32-core pada VMmark benchmark, untuk pengukuran performa dan skalabilitas aplikasi yang berjalan di lingkungan yang tervirtualisasi berbasis produk-produk VMware. Skor tertinggi VMmark itu diraih oleh server Sun Fire X4600 M2 yang didukung oleh prosesor AMD Opteron Quad-Core.

Pencapaian itu sekaligus meneguhkan kemampuan virtualisasi yang ditawarkan oleh AMD-V. “Sebagai salah satu yang dimungkinkan oleh RVI, Live Migration untuk semua produk prosesor Quad-Core 45-nm maupun 65-nm dan AMD Opteron six-core yang akan datang menjadi bukti lain dari fleksibilitas yang dimiliki teknologi AMD-V yang memudahkan pengguna data center meng-upgrade sistemnya,” kata Ryan Sim (Sales Director, Asean, AMD).

AMD memang telah melanjutkan kerjasama pengembangan dengan Microsoft seperti yang terlihat di Windows Server 2008 R2 Hyper-V, yang versi beta-nya sudah tersedia, dan menambah dukungan untuk teknologi AMD-V dengan Rapid Virtualization Indexing. Prosesor AMD Opteron Quad-Core 45nm baru memberikan performa yang skalabel baik untuk Windows Server 2008 Hyper-V maupun Microsoft Hyper-V Server 2008 dan telah menerima dukungan dari 4 OEM berskala global.

Jika tertarik, Anda dapat melihat demo live migration tiga generasi prosesor AMD pada VMware ESX 3.5, termasuk AMD Opteron 6-core yang bernama kode Istanbul. Live Migration pada mesin virtual untuk semua server fisik merupakan kunci dalam memberikan fleksibilitas terbaik bagi pengelolaan datacenter saat ini.

Shanghai Buka Babak Baru Prosesor Quad Core AMD

Shanghai Buka Babak Baru Prosesor Quad Core AMD
Dirk Meyer, AMD President and Chief Operating Officer, memamerkan sejumlah prosesor Quad-Core AMD Opteron terbaru yang telah dibuat dengan teknologi proses 45 nanometer.
Advanced Micro Devices (AMD) hari ini mengumumkan prosesor terbarunya dengan kode nama Shanghai. Jajaran baru prosesor Quad-Core AMD Opteron tersebut dibuat dengan teknologi proses mutakhir 45 nanometer.

Menggunakan teknologi proses 45 nanometer, kinerja prosesor lebih baik dari generasi sebelumnya. Dengan L3 memory cache yang lebih besar, dan fitur-fitur yang didesain untuk terus mengoptimalkan performa aplikasi dalam lingkungan virtualisasi yang merupakan sebagian dari peningkatan strategis dibandingkan dengan prosesor Opteron AMD Quad-Core dengan 65 nm.

Hal ini akan menawarkan inovasi bagi mitra-mitra software AMD seperti Microsoft, Red Hat, Sun Microsystems, dan VMware yang secara khusus didesain untuk meningkatkan performa OS dan virtualisasi khususnya dalam ekosistem sistem operasi x86. Prosesor AMD Opteron yang baru secara unik dibuat untuk menangani aplikasi-aplikasi memori yang lebih intensif sifatnya sekaligus memungkinkan pelanggan dari berbagai skala untuk mengoperasikan infrastruktur TI yang fleksibel dan skalabel.

Promo







Monday, September 7, 2009

AMD HyperTransport - Intel QPI




Di tengah hiruk-pikuk pasaran komputer netbook yang menghadirkan harga yang menarik minat konsumen, komputer desktop menjadi terpuruk secara signifikan. Berbagai laporan survei pengapalan komputer ke seluruh dunia menunjukkan, komputer jenis netbook dan notebook ke seluruh dunia sudah melampaui angka yang sebelumnya didominasi komputer desktop.

Padahal, produsen prosesor terbesar di dunia, Intel Corp, sejak akhir tahun lalu memperkenalkan teknologi prosesor baru menggunakan nama sandi Nehalem menggunakan platform baru chipset seri X58, menjadi sebuah pendekatan baru yang menggabungkan pengatur memori yang disebut sebagai northbridge ke dalam prosesor.

Walaupun teknologi ini sudah terlebih dahulu dilakukan Advanced Micro Devices Inc (AMD) yang menjadi pesaing dalam penyediaan prosesor dunia, kehadiran prosesor baru untuk komputer desktop menjadi sangat penting bagi Intel Inc dilihat dari kemampuan teknologi untuk memperkecil dan mempercepat kemampuan prosesor.

Pihak AMD sendiri menyebut teknologi mereka sebagai HyperTransport dengan menggelar hubungan titik-ke-titik secara dua arah, sedangkan Intel menerapkan teknologi yang disebut sebagai quick path interconnect (QPI), memungkinkan komunikasi antara prosesor dan chipset berlangsung sangat cepat serta setiap kali melakukan penyegaran untuk menghilangkan data yang tidak sering digunakan pada saat melakukan komputasi.

Prosesor terbaru Intel yang menggunakan nama dagang Intel Core i7 untuk pertama kali kembali menggunakan L3 cache, dan sebagai penambahan fitur baru menjadikan prosesor ini sebagai empat inti dengan memisahkan keping prosesor secara tersendiri tidak lagi disatukan. Penampang keseluruhan prosesor pun diperbarui dan jumlah instruksi juga diperbanyak, menghadirkan kecepatan komputasi yang sangat cepat mengikuti penambahan jumlah informasi dan koneksi yang harus dikomputasi komputer.

Penggunaan memori DDR3 dalam kanal ganda, soket penampang memori yang berbeda, serta sistem bus baru, menjadikan prosesor i7 ini memiliki arsitektur yang sama sekali berbeda dengan prosesor sebelumnya buatan Intel. Dan, ini juga berarti perubahan motherboard komputer karena soket memori pada sistem X58 ini tidak sesuai untuk menggunakan memori DDR2.

Prosesor Intel i7 ini tersedia dalam berbagai kecepatan, yakni 2,66 GHz, 2,93 GHz, dan 3,20 GHz, dan setiap kecepatan prosesor ini menjadi sangat signifikan digunakan ketika terpasang menggunakan sistem operasi Windows 7 yang menghadirkan dinamika tatap muka grafik (GUI) yang utuh serta digunakan dalam aplikasi layar multisentuh secara cepat dan akurat.

Kinerja yang mampu dihasilkan oleh prosesor i7 sangat impresif, ketika kesatuan komputer dibentuk menggunakan jenis penyimpan data digital baru solid state drives (SSD) X25 yang juga buatan Intel Inc.

Kemampuan interaksi antara prosesor, memori, perangkat antarmuka grafik, dan SSD memberikan pengalaman baru bagi para pengguna komputer desktop di tengah hiruk-pikuk komputer netbook yang menghadirkan kinerja berbeda antara merek satu dan lainnya.

Salah satu fitur menarik pada prosesor i7 ini adalah Turbo Mode sebagai manajemen pengatur daya secara otomatis. Pada prinsipnya, fitur Turbo Mode ini merupakan kemampuan pelipatan kecepatan prosesor melalui overclocking secara otomatis, di mana setiap inti prosesor bisa dinaikkan clock frequency-nya sesuai dengan kebutuhan dan bekerja secara transparan, mudah dikendalikan oleh penggunanya.

Prosesor i7 yang disebut sebagai Nehalem adalah arsitektur generasi ketujuh yang dihasilkan sejak pertama kali memperkenalkan prosesor seri Pentium beberapa tahun lalu. Intel sendiri tidak menjelaskan kenapa prosesor yang memiliki empat inti ini menggunakan nama dagang i7, tetapi hanya menekankan bahwa arsitektur prosesor Nehalem ini memiliki empat inti utuh tidak semu seperti penggunaan teknologi hyperthreading dan berbeda dengan arsitektur yang sudah diperkenalkan, seperti quad-core Core 2 dan prosesor Xeon.

Memisahkan pengatur memori dan front side bus dalam arsitektur yang selama ini dikenal dianggap Intel Corp sebagai relik komputasi komputer yang usang dan menghambat kemampuan komputasi secara penuh.

Prosesor empat inti yang diproyeksikan menjadi delapan inti secara virtual menggunakan hyperthreading memberikan kemajuan komputasi menjadi lebih cepat ketika perangkat lunak yang digunakan disimulasikan dan diproses pada inti masing-masing yang seolah-olah berdiri sendiri.