Harga Laptop Turun 20 Persen
Jika sebelumnya harga laptop mencapai harga Rp 7 juta, hari ini bisa dibeli dengan harga Rp 5,6 juta saja atau turun sekitar 20 persennya," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Dewan Pengurus Daerah Jateng Kadar Pono di sela-sela pembukaaan Super Bazaar Computer (SBC) di Java Mall di Semarang, Rabu (10/6).
Dengan turunnya harga jual laptop tersebut akan meningkatkan minat masyarakat membeli perangkat elektronik tersebut.
Beberapa stand tampak memajang sejumlah laptop yang dikenal dengan netbook dengan harga berkisar Rp 3 jutaan. Berdasarkan pengamatan sebelumnya harga jual laptop dengan spesikasi tidak jauh berbeda dijual dengan kisaran harga Rp 4 jutaan lebih.
Keberadaan personal computer atau PC semakin terganti dengan hadirnya laptop atau komputer jinjing. Laptop keluaran terbaru yang memiliki fasilitas lebih lengkap daripada PC membuat konsumen lebih memilih komputer dengan mobilitas tinggi ini.
Permintaan yang semakin tinggi akan produk laptop nampak dalam Super Bazar Computer di Java Mall dan Festival Komputer Indonesia 2009 di DP Mall sejak tanggal 10-14 Juni 2009. Sebagian besar stan, baik toko komputer maupun produsen menawarkan laptop sebagai produk utama.
Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Dewan Pengurus Daerah Jateng Kadar Pono mengungkapkan, penurunan permintaan PC sangat drastis. Untuk satu toko misalnya, jika sebelumnya rata-rata ada satu hingga lima orang membeli PC, sekarang hanya ada satu peminat setiap minggunya.
"Sekarang orang lebih mengutamakan mobilitas. Dengan spesifikasi yang sama, notebook dapat dibawa ke mana saja yang dikehendaki pemiliknya. Pergeseran ini tidak dapat dihindari," ujar Kadar.
Maraknya netbook yang sempat booming dan peningkatannya mencapai 300 persen pada awal tahun kini juga mulai mereda. Kini semua produsen laptop mengeluarkan produk netbook. Artinya, menurut Kadar, peminatnya tetap tinggi. Namun, masyarakat mulai menyadari perbedaan keduanya. Netbook tidak dapat difungsikan seperti komputer layaknya notebook.
Hartono Gunawan, pemilik HG Computer yang juga Ketua Panitia Super Bazar Computer menyatakan hal serupa. Permintaan PC untuk perorangan berkurang drastis. Namun, PC kini memiliki segmen sendiri, yaitu perkantoran dan lembaga pendidikan.
"Tetap ada peminat PC yang terus stabil. Selain karena harganya lebih murah, ada fungsi PC yang tidak bisa digantikan notebook, terutama terkait dengan sistem di perusahaan atau lembaga," kata Hartono.
Jika sebelumnya harga laptop mencapai harga Rp 7 juta, hari ini bisa dibeli dengan harga Rp 5,6 juta saja atau turun sekitar 20 persennya," kata Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Dewan Pengurus Daerah Jateng Kadar Pono di sela-sela pembukaaan Super Bazaar Computer (SBC) di Java Mall di Semarang, Rabu (10/6).
Dengan turunnya harga jual laptop tersebut akan meningkatkan minat masyarakat membeli perangkat elektronik tersebut.
Beberapa stand tampak memajang sejumlah laptop yang dikenal dengan netbook dengan harga berkisar Rp 3 jutaan. Berdasarkan pengamatan sebelumnya harga jual laptop dengan spesikasi tidak jauh berbeda dijual dengan kisaran harga Rp 4 jutaan lebih.
Keberadaan personal computer atau PC semakin terganti dengan hadirnya laptop atau komputer jinjing. Laptop keluaran terbaru yang memiliki fasilitas lebih lengkap daripada PC membuat konsumen lebih memilih komputer dengan mobilitas tinggi ini.
Permintaan yang semakin tinggi akan produk laptop nampak dalam Super Bazar Computer di Java Mall dan Festival Komputer Indonesia 2009 di DP Mall sejak tanggal 10-14 Juni 2009. Sebagian besar stan, baik toko komputer maupun produsen menawarkan laptop sebagai produk utama.
Ketua Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Dewan Pengurus Daerah Jateng Kadar Pono mengungkapkan, penurunan permintaan PC sangat drastis. Untuk satu toko misalnya, jika sebelumnya rata-rata ada satu hingga lima orang membeli PC, sekarang hanya ada satu peminat setiap minggunya.
"Sekarang orang lebih mengutamakan mobilitas. Dengan spesifikasi yang sama, notebook dapat dibawa ke mana saja yang dikehendaki pemiliknya. Pergeseran ini tidak dapat dihindari," ujar Kadar.
Maraknya netbook yang sempat booming dan peningkatannya mencapai 300 persen pada awal tahun kini juga mulai mereda. Kini semua produsen laptop mengeluarkan produk netbook. Artinya, menurut Kadar, peminatnya tetap tinggi. Namun, masyarakat mulai menyadari perbedaan keduanya. Netbook tidak dapat difungsikan seperti komputer layaknya notebook.
Hartono Gunawan, pemilik HG Computer yang juga Ketua Panitia Super Bazar Computer menyatakan hal serupa. Permintaan PC untuk perorangan berkurang drastis. Namun, PC kini memiliki segmen sendiri, yaitu perkantoran dan lembaga pendidikan.
"Tetap ada peminat PC yang terus stabil. Selain karena harganya lebih murah, ada fungsi PC yang tidak bisa digantikan notebook, terutama terkait dengan sistem di perusahaan atau lembaga," kata Hartono.