India Kembangkan Laptop Harga Rp100.000
Untuk mendukung pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan, pemerintah India mendorong pengembangan laptop seharga 10 dollar AS atau sekitar Rp100.000-an. Laptop tersebut akan dipakai di sekolah-sekolah menengah atas.
"Risetnya akan dilakukan Institut Sains India di Bangalore dan Institut Teknologi India di Chennai," ujar D Purandeswari, Menteri Negara Pendidikan Menengah India dalam sebuah konferensi pers di Delhi, Selasa (29/7). Ia tidak menyebutkan lebih lanjut mengenai spesifikasi komputer tersebut, namun memastikan sebagian ongkos pembuatannya akan disubsidi pemerintah.
Selain penyediaan laptop murah, pemerintah India juga mengembangkan peralatan akses Internet murah. Jaringan Internet akan dibangun sampai ke pelosok untuk meningkatkan pembelajaran jarak jauh berbasis IT. Sekolah-sekolah menengah rencananya juga akan diberi bandwidth cuma-cuma untuk mengakses Internet dalam program pendidikannya.
India termasuk negara dengan penetrasi Internet rendah. Dari 1,13 miliar penduduk, hanya terdapat 4,38 juta pelanggan Internet berkecepatan tinggi.
Upaya memajukan IT India untuk pendidikan telah dirintis sejak lama bersama dengan sejumlah perusahaan besar seperti Microsoft dan Intel. India juga pernah mencanangkan pengembangan komputer dengan harga murah sebelumnya.
Pemerintah India tidak berminat dengan program One Laptop Per Child (OLPC) yang digagas Nicholas Negroponte. Alasannya, pemberian laptop untuk setiap anak sekolah dinilai akan menghasilkan dampak sampingan terutama menmghambat kreativitas dan daya analisis. Meski demikian, pilot project OLPC dilakukan di sana sejak tahun lalu dengan dukungan salah satu penyedia jasa Internet, Reliance Communication.
Microsoft Research Center di India, sejak dua tahun terakhir justru mengembangkan aplikasi agar satu komputer dapat diakses lebih dari satu orang. Selain akan menekan biaya, penggunaan berkelompok akan memacu kolaborasi. Salah satunya aplikasi MightyMice yang memungkinkan 30 mouse dapat dipakai bersama di satu komputer yang telah diinstal platform Multipoint.
Untuk mendukung pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan, pemerintah India mendorong pengembangan laptop seharga 10 dollar AS atau sekitar Rp100.000-an. Laptop tersebut akan dipakai di sekolah-sekolah menengah atas.
"Risetnya akan dilakukan Institut Sains India di Bangalore dan Institut Teknologi India di Chennai," ujar D Purandeswari, Menteri Negara Pendidikan Menengah India dalam sebuah konferensi pers di Delhi, Selasa (29/7). Ia tidak menyebutkan lebih lanjut mengenai spesifikasi komputer tersebut, namun memastikan sebagian ongkos pembuatannya akan disubsidi pemerintah.
Selain penyediaan laptop murah, pemerintah India juga mengembangkan peralatan akses Internet murah. Jaringan Internet akan dibangun sampai ke pelosok untuk meningkatkan pembelajaran jarak jauh berbasis IT. Sekolah-sekolah menengah rencananya juga akan diberi bandwidth cuma-cuma untuk mengakses Internet dalam program pendidikannya.
India termasuk negara dengan penetrasi Internet rendah. Dari 1,13 miliar penduduk, hanya terdapat 4,38 juta pelanggan Internet berkecepatan tinggi.
Upaya memajukan IT India untuk pendidikan telah dirintis sejak lama bersama dengan sejumlah perusahaan besar seperti Microsoft dan Intel. India juga pernah mencanangkan pengembangan komputer dengan harga murah sebelumnya.
Pemerintah India tidak berminat dengan program One Laptop Per Child (OLPC) yang digagas Nicholas Negroponte. Alasannya, pemberian laptop untuk setiap anak sekolah dinilai akan menghasilkan dampak sampingan terutama menmghambat kreativitas dan daya analisis. Meski demikian, pilot project OLPC dilakukan di sana sejak tahun lalu dengan dukungan salah satu penyedia jasa Internet, Reliance Communication.
Microsoft Research Center di India, sejak dua tahun terakhir justru mengembangkan aplikasi agar satu komputer dapat diakses lebih dari satu orang. Selain akan menekan biaya, penggunaan berkelompok akan memacu kolaborasi. Salah satunya aplikasi MightyMice yang memungkinkan 30 mouse dapat dipakai bersama di satu komputer yang telah diinstal platform Multipoint.
Indonesia kapan ya???
No comments:
Post a Comment