Di tengah hiruk-pikuk pasaran komputer netbook yang menghadirkan harga yang menarik minat konsumen, komputer desktop menjadi terpuruk secara signifikan. Berbagai laporan survei pengapalan komputer ke seluruh dunia menunjukkan, komputer jenis netbook dan notebook ke seluruh dunia sudah melampaui angka yang sebelumnya didominasi komputer desktop.
Padahal, produsen prosesor terbesar di dunia, Intel Corp, sejak akhir tahun lalu memperkenalkan teknologi prosesor baru menggunakan nama sandi Nehalem menggunakan platform baru chipset seri X58, menjadi sebuah pendekatan baru yang menggabungkan pengatur memori yang disebut sebagai northbridge ke dalam prosesor.
Walaupun teknologi ini sudah terlebih dahulu dilakukan Advanced Micro Devices Inc (AMD) yang menjadi pesaing dalam penyediaan prosesor dunia, kehadiran prosesor baru untuk komputer desktop menjadi sangat penting bagi Intel Inc dilihat dari kemampuan teknologi untuk memperkecil dan mempercepat kemampuan prosesor.
Pihak AMD sendiri menyebut teknologi mereka sebagai HyperTransport dengan menggelar hubungan titik-ke-titik secara dua arah, sedangkan Intel menerapkan teknologi yang disebut sebagai quick path interconnect (QPI), memungkinkan komunikasi antara prosesor dan chipset berlangsung sangat cepat serta setiap kali melakukan penyegaran untuk menghilangkan data yang tidak sering digunakan pada saat melakukan komputasi.
Prosesor terbaru Intel yang menggunakan nama dagang Intel Core i7 untuk pertama kali kembali menggunakan L3 cache, dan sebagai penambahan fitur baru menjadikan prosesor ini sebagai empat inti dengan memisahkan keping prosesor secara tersendiri tidak lagi disatukan. Penampang keseluruhan prosesor pun diperbarui dan jumlah instruksi juga diperbanyak, menghadirkan kecepatan komputasi yang sangat cepat mengikuti penambahan jumlah informasi dan koneksi yang harus dikomputasi komputer.
Penggunaan memori DDR3 dalam kanal ganda, soket penampang memori yang berbeda, serta sistem bus baru, menjadikan prosesor i7 ini memiliki arsitektur yang sama sekali berbeda dengan prosesor sebelumnya buatan Intel. Dan, ini juga berarti perubahan motherboard komputer karena soket memori pada sistem X58 ini tidak sesuai untuk menggunakan memori DDR2.
Prosesor Intel i7 ini tersedia dalam berbagai kecepatan, yakni 2,66 GHz, 2,93 GHz, dan 3,20 GHz, dan setiap kecepatan prosesor ini menjadi sangat signifikan digunakan ketika terpasang menggunakan sistem operasi Windows 7 yang menghadirkan dinamika tatap muka grafik (GUI) yang utuh serta digunakan dalam aplikasi layar multisentuh secara cepat dan akurat.
Kinerja yang mampu dihasilkan oleh prosesor i7 sangat impresif, ketika kesatuan komputer dibentuk menggunakan jenis penyimpan data digital baru solid state drives (SSD) X25 yang juga buatan Intel Inc.
Kemampuan interaksi antara prosesor, memori, perangkat antarmuka grafik, dan SSD memberikan pengalaman baru bagi para pengguna komputer desktop di tengah hiruk-pikuk komputer netbook yang menghadirkan kinerja berbeda antara merek satu dan lainnya.
Salah satu fitur menarik pada prosesor i7 ini adalah Turbo Mode sebagai manajemen pengatur daya secara otomatis. Pada prinsipnya, fitur Turbo Mode ini merupakan kemampuan pelipatan kecepatan prosesor melalui overclocking secara otomatis, di mana setiap inti prosesor bisa dinaikkan clock frequency-nya sesuai dengan kebutuhan dan bekerja secara transparan, mudah dikendalikan oleh penggunanya.
Prosesor i7 yang disebut sebagai Nehalem adalah arsitektur generasi ketujuh yang dihasilkan sejak pertama kali memperkenalkan prosesor seri Pentium beberapa tahun lalu. Intel sendiri tidak menjelaskan kenapa prosesor yang memiliki empat inti ini menggunakan nama dagang i7, tetapi hanya menekankan bahwa arsitektur prosesor Nehalem ini memiliki empat inti utuh tidak semu seperti penggunaan teknologi hyperthreading dan berbeda dengan arsitektur yang sudah diperkenalkan, seperti quad-core Core 2 dan prosesor Xeon.
Memisahkan pengatur memori dan front side bus dalam arsitektur yang selama ini dikenal dianggap Intel Corp sebagai relik komputasi komputer yang usang dan menghambat kemampuan komputasi secara penuh.
Prosesor empat inti yang diproyeksikan menjadi delapan inti secara virtual menggunakan hyperthreading memberikan kemajuan komputasi menjadi lebih cepat ketika perangkat lunak yang digunakan disimulasikan dan diproses pada inti masing-masing yang seolah-olah berdiri sendiri.
Padahal, produsen prosesor terbesar di dunia, Intel Corp, sejak akhir tahun lalu memperkenalkan teknologi prosesor baru menggunakan nama sandi Nehalem menggunakan platform baru chipset seri X58, menjadi sebuah pendekatan baru yang menggabungkan pengatur memori yang disebut sebagai northbridge ke dalam prosesor.
Walaupun teknologi ini sudah terlebih dahulu dilakukan Advanced Micro Devices Inc (AMD) yang menjadi pesaing dalam penyediaan prosesor dunia, kehadiran prosesor baru untuk komputer desktop menjadi sangat penting bagi Intel Inc dilihat dari kemampuan teknologi untuk memperkecil dan mempercepat kemampuan prosesor.
Pihak AMD sendiri menyebut teknologi mereka sebagai HyperTransport dengan menggelar hubungan titik-ke-titik secara dua arah, sedangkan Intel menerapkan teknologi yang disebut sebagai quick path interconnect (QPI), memungkinkan komunikasi antara prosesor dan chipset berlangsung sangat cepat serta setiap kali melakukan penyegaran untuk menghilangkan data yang tidak sering digunakan pada saat melakukan komputasi.
Prosesor terbaru Intel yang menggunakan nama dagang Intel Core i7 untuk pertama kali kembali menggunakan L3 cache, dan sebagai penambahan fitur baru menjadikan prosesor ini sebagai empat inti dengan memisahkan keping prosesor secara tersendiri tidak lagi disatukan. Penampang keseluruhan prosesor pun diperbarui dan jumlah instruksi juga diperbanyak, menghadirkan kecepatan komputasi yang sangat cepat mengikuti penambahan jumlah informasi dan koneksi yang harus dikomputasi komputer.
Penggunaan memori DDR3 dalam kanal ganda, soket penampang memori yang berbeda, serta sistem bus baru, menjadikan prosesor i7 ini memiliki arsitektur yang sama sekali berbeda dengan prosesor sebelumnya buatan Intel. Dan, ini juga berarti perubahan motherboard komputer karena soket memori pada sistem X58 ini tidak sesuai untuk menggunakan memori DDR2.
Prosesor Intel i7 ini tersedia dalam berbagai kecepatan, yakni 2,66 GHz, 2,93 GHz, dan 3,20 GHz, dan setiap kecepatan prosesor ini menjadi sangat signifikan digunakan ketika terpasang menggunakan sistem operasi Windows 7 yang menghadirkan dinamika tatap muka grafik (GUI) yang utuh serta digunakan dalam aplikasi layar multisentuh secara cepat dan akurat.
Kinerja yang mampu dihasilkan oleh prosesor i7 sangat impresif, ketika kesatuan komputer dibentuk menggunakan jenis penyimpan data digital baru solid state drives (SSD) X25 yang juga buatan Intel Inc.
Kemampuan interaksi antara prosesor, memori, perangkat antarmuka grafik, dan SSD memberikan pengalaman baru bagi para pengguna komputer desktop di tengah hiruk-pikuk komputer netbook yang menghadirkan kinerja berbeda antara merek satu dan lainnya.
Salah satu fitur menarik pada prosesor i7 ini adalah Turbo Mode sebagai manajemen pengatur daya secara otomatis. Pada prinsipnya, fitur Turbo Mode ini merupakan kemampuan pelipatan kecepatan prosesor melalui overclocking secara otomatis, di mana setiap inti prosesor bisa dinaikkan clock frequency-nya sesuai dengan kebutuhan dan bekerja secara transparan, mudah dikendalikan oleh penggunanya.
Prosesor i7 yang disebut sebagai Nehalem adalah arsitektur generasi ketujuh yang dihasilkan sejak pertama kali memperkenalkan prosesor seri Pentium beberapa tahun lalu. Intel sendiri tidak menjelaskan kenapa prosesor yang memiliki empat inti ini menggunakan nama dagang i7, tetapi hanya menekankan bahwa arsitektur prosesor Nehalem ini memiliki empat inti utuh tidak semu seperti penggunaan teknologi hyperthreading dan berbeda dengan arsitektur yang sudah diperkenalkan, seperti quad-core Core 2 dan prosesor Xeon.
Memisahkan pengatur memori dan front side bus dalam arsitektur yang selama ini dikenal dianggap Intel Corp sebagai relik komputasi komputer yang usang dan menghambat kemampuan komputasi secara penuh.
Prosesor empat inti yang diproyeksikan menjadi delapan inti secara virtual menggunakan hyperthreading memberikan kemajuan komputasi menjadi lebih cepat ketika perangkat lunak yang digunakan disimulasikan dan diproses pada inti masing-masing yang seolah-olah berdiri sendiri.
No comments:
Post a Comment