Salah satu persoalan yang dihadapi di tengah kemajuan teknologi komunikasi informasi adalah banyak produk yang diperkenalkan di pasaran. Karena itu, sering kali masalah kemudahan penggunaan menjadi isu penting terutama pada perangkat-perangkat ponsel canggih yang terus bermunculan.
Pada sebagian masyarakat pengguna ponsel, ada keengganan untuk mengganti ponsel mereka dengan model lain karena menghadapi persoalan penggunaan akibat menu yang tidak standar antara ponsel yang satu dan ponsel lainnya. Ponsel Nokia memiliki menu penggunaan yang berbeda dengan ponsel merek Sony Ericsson, Samsung, Philips, atau merek lainnya.
Beda akses ke menu ponsel, misalnya, menyebabkan orang tetap menggunakan model ponsel baru dari merek yang sama ketimbang mencoba model ponsel baru dari merek lain. Sepertinya, loyalitas para pengguna ponsel diikat melalui penggunaan menu yang digunakan, di mana fungsi yang sama pada berbagai ponsel membutuhkan cara akses dengan penekanan tombol yang berbeda antara satu merek dengan lainnya.
Karena terbiasa dengan akses menu menekan tombol berlogo tertentu, ada logo seperti Windows pada ponsel cerdas atau logo seperti atom pada Nokia, para konsumen biasanya secara melekat memilih berdasarkan apa yang mudah diingatnya. Karena memang, pada satu sisi ada kekhawatiran pada banyak orang, terutama mereka yang sudah berusia lanjut, pembelajaran dengan membuka buku manual adalah pekerjaan yang membosankan.
Mereka umumnya menggunakan kemajuan teknologi komunikasi informasi yang diejawantahkan pada berbagai model ponsel di pasaran hanya pada melakukan panggilan, menerima, mengirim SMS, mengakses kamera ponsel, atau mengakses lagu digital. Padahal, ponsel terbaru sekarang memiliki beragam fitur dan fungsi, dan hanya bisa dimanfaatkan sepenuhnya dengan membaca buku manual.
Terasa akrab
Ketika mencoba ponsel Samsung terbaru seri SGH i-450, ada perbedaan yang mencolok dan langsung terasa dibandingkan dengan ponsel Samsung sebelumnya. Berbentuk kecil yang terasa nyaman di genggaman, ponsel terbaru buatan Korea Selatan ini hadir dengan cara geser (sliding) pada dua sisi.
Ketika digeser ke atas, tombol angka ponsel muncul, sedangkan ketika digeser ke bawah, ponsel ini berubah fungsi menjadi pemutar musik digital yang inovatif dengan mengintegrasikan perangkat keras dan lunak sekaligus. Memiliki dimensi 101 x 52 x 17,8 mm, SGH-i450 dengan monitor QVGA ukuran 2,4 inci, menjadi sangat futuristik.
Yang paling menarik adalah ketika mengakses sistem menu ponsel ini. Mereka yang terbiasa dengan sistem menu ponsel Nokia merasakan bahwa Samsung SGH-i450 ini memiliki sistem menu yang sama seperti digunakan pada ponsel Nokia seri N maupun seri E yang menggunakan sistem operasi Symbian S60.
Semua ikon pada menu SGH-i450 ini akan terasa sangat akrab bagi para pengguna Nokia. Ini pertama kalinya menggunakan ponsel Samsung tanpa harus membuka buku manual untuk memahami berbagai fungsi yang ada di dalamnya.
Posisi lanskap
Menggunakan navigasi yang disebut Touch Wheel Navigation, ponsel ini menjadi sangat intuitif bagi siapa saja yang menggunakannya. Bentuknya yang sederhana namun mampu menghasilkan kesan mewah menjadikan SGH-i450 ini menarik siapa saja yang melihatnya.
Samsung SGH-i450 tidak hanya menjadi sebuah ponsel baru. Namun, ponsel ini juga menjadi perangkat multimedia yang menyenangkan untuk mendengarkan musik dalam format digital yang disimpan dalam memori eksternal MicroSD dengan kapasitas sampai dengan 4GB, atau ponsel modern dengan akses 3,5G menghadirkan akses kecepatan tinggi seluler.
Ponsel ini memiliki kamera digital dengan resolusi 2 megapiksel menggunakan sensor CMOS yang mampu mengambil foto dalam posisi lanskap. Irama musik yang dihasilkan SGH-i450 ini pun menyenangkan dengan menggunakan earphone stereo berwarna putih. Bahkan dengan menggunakan pengeras suara ponsel ini, irama musik dari fitur radio FM ponsel ini juga jelas dan jernih terdengar.
Kehadiran Samsung SH-i450 ini memberikan kesan kehadirannya akan menjadi pelopor penting menuju standardisasi sistem operasi Symbian dengan aplikasi antarmuka pengguna yang mudah dikenali dan digunakan. Dengan demikian, tidak akan ada lagi keraguan orang untuk mengganti ponsel dari satu merek ke merek lain tanpa perlu khawatir tidak bisa menggunakannya atau dianggap menyulitkan hidupnya karena kemajuan teknologi komunikasi informasi.(
Pada sebagian masyarakat pengguna ponsel, ada keengganan untuk mengganti ponsel mereka dengan model lain karena menghadapi persoalan penggunaan akibat menu yang tidak standar antara ponsel yang satu dan ponsel lainnya. Ponsel Nokia memiliki menu penggunaan yang berbeda dengan ponsel merek Sony Ericsson, Samsung, Philips, atau merek lainnya.
Beda akses ke menu ponsel, misalnya, menyebabkan orang tetap menggunakan model ponsel baru dari merek yang sama ketimbang mencoba model ponsel baru dari merek lain. Sepertinya, loyalitas para pengguna ponsel diikat melalui penggunaan menu yang digunakan, di mana fungsi yang sama pada berbagai ponsel membutuhkan cara akses dengan penekanan tombol yang berbeda antara satu merek dengan lainnya.
Karena terbiasa dengan akses menu menekan tombol berlogo tertentu, ada logo seperti Windows pada ponsel cerdas atau logo seperti atom pada Nokia, para konsumen biasanya secara melekat memilih berdasarkan apa yang mudah diingatnya. Karena memang, pada satu sisi ada kekhawatiran pada banyak orang, terutama mereka yang sudah berusia lanjut, pembelajaran dengan membuka buku manual adalah pekerjaan yang membosankan.
Mereka umumnya menggunakan kemajuan teknologi komunikasi informasi yang diejawantahkan pada berbagai model ponsel di pasaran hanya pada melakukan panggilan, menerima, mengirim SMS, mengakses kamera ponsel, atau mengakses lagu digital. Padahal, ponsel terbaru sekarang memiliki beragam fitur dan fungsi, dan hanya bisa dimanfaatkan sepenuhnya dengan membaca buku manual.
Terasa akrab
Ketika mencoba ponsel Samsung terbaru seri SGH i-450, ada perbedaan yang mencolok dan langsung terasa dibandingkan dengan ponsel Samsung sebelumnya. Berbentuk kecil yang terasa nyaman di genggaman, ponsel terbaru buatan Korea Selatan ini hadir dengan cara geser (sliding) pada dua sisi.
Ketika digeser ke atas, tombol angka ponsel muncul, sedangkan ketika digeser ke bawah, ponsel ini berubah fungsi menjadi pemutar musik digital yang inovatif dengan mengintegrasikan perangkat keras dan lunak sekaligus. Memiliki dimensi 101 x 52 x 17,8 mm, SGH-i450 dengan monitor QVGA ukuran 2,4 inci, menjadi sangat futuristik.
Yang paling menarik adalah ketika mengakses sistem menu ponsel ini. Mereka yang terbiasa dengan sistem menu ponsel Nokia merasakan bahwa Samsung SGH-i450 ini memiliki sistem menu yang sama seperti digunakan pada ponsel Nokia seri N maupun seri E yang menggunakan sistem operasi Symbian S60.
Semua ikon pada menu SGH-i450 ini akan terasa sangat akrab bagi para pengguna Nokia. Ini pertama kalinya menggunakan ponsel Samsung tanpa harus membuka buku manual untuk memahami berbagai fungsi yang ada di dalamnya.
Posisi lanskap
Menggunakan navigasi yang disebut Touch Wheel Navigation, ponsel ini menjadi sangat intuitif bagi siapa saja yang menggunakannya. Bentuknya yang sederhana namun mampu menghasilkan kesan mewah menjadikan SGH-i450 ini menarik siapa saja yang melihatnya.
Samsung SGH-i450 tidak hanya menjadi sebuah ponsel baru. Namun, ponsel ini juga menjadi perangkat multimedia yang menyenangkan untuk mendengarkan musik dalam format digital yang disimpan dalam memori eksternal MicroSD dengan kapasitas sampai dengan 4GB, atau ponsel modern dengan akses 3,5G menghadirkan akses kecepatan tinggi seluler.
Ponsel ini memiliki kamera digital dengan resolusi 2 megapiksel menggunakan sensor CMOS yang mampu mengambil foto dalam posisi lanskap. Irama musik yang dihasilkan SGH-i450 ini pun menyenangkan dengan menggunakan earphone stereo berwarna putih. Bahkan dengan menggunakan pengeras suara ponsel ini, irama musik dari fitur radio FM ponsel ini juga jelas dan jernih terdengar.
Kehadiran Samsung SH-i450 ini memberikan kesan kehadirannya akan menjadi pelopor penting menuju standardisasi sistem operasi Symbian dengan aplikasi antarmuka pengguna yang mudah dikenali dan digunakan. Dengan demikian, tidak akan ada lagi keraguan orang untuk mengganti ponsel dari satu merek ke merek lain tanpa perlu khawatir tidak bisa menggunakannya atau dianggap menyulitkan hidupnya karena kemajuan teknologi komunikasi informasi.(
No comments:
Post a Comment